Fina Lanahdiana
1 min readMay 13, 2020

Lampu Malam Hari atau Cermin

kau merusak seluruh pohon yang disemprot cat air warna-warni
dengan menjatuhkan hama
keringat-keringat mengair dan mengalir tanpa akar yang mampu menyerap
kota-kota menjadi kering dan dingin dan ingin segera dilupakan
warna terang tak lagi dominan
ini hampir hujan, dan langit seolah hampir jatuh
lampu-lampu menyala, masih ada semoga

barangkali seorang penyihir telah mengubah kau jadi batu
yang tak lagi mampu menyerap sinar bulan
juga matahari
bintang-bintang gagal memunculkan cahaya
kabut turun seolah seorang pencuri yang gemar mengendap-endap di belakang;
di depan, seseorang sedang sibuk menghitung letak sepatu
apakah ia telah melangkah terlalu jauh, ataukah hanya tak berpindah dari pintu ke pintu

seekor kucing bertengkar, melawan nyaring suaranya sendiri
yang gagal mengunci selurug sunyi paling bunyi
suara yang selanjutnya pecah menjadi cermin hati-hati

“siapa di sini yang paling mungkin; menyakiti atau disakiti?"

Kendal, 14.05.20